Oleh Jaka Cendol pada 8 Januari 2012 pukul 21:59 ·
...........................................
Dalam pohon harapan
Kutitip cabang dan ranting doa nan suci
Di pucuk daun hijau ketulusanmu
Jagalah kelopak bungaku dari kumbang kecemburuan
Smoga dirimu menemukan kebahagian
Kutitip seuntai doa kecil dlm iringan rukuk-mu
Maupun dalam sujudmu yg galau dlm keresahan menghapus dosa
Maafkan diriku yg tak mampu menjadi Arjuna
Sekiranya aku bunga ilalang yg terbiar dari tatapan mata insan
Maka biarkanlah resahmu singgah di pelataran kalbuku
Sehingga angan dan mimpiku tidak terasa kering
Seandainya Dewi Kemuning Senja menjadi baiduri di puncak lembayu
Ijinkanlah Lesmana ini memanah rembulan dgn sajak doa kecil;
Sehingga kepakkan doaku laksana bintang kejora yg berbinar terang
Lagi-lagi aku harus tersenyum ketika kuingin mengecup rindumu
Aku ingin memelukmu dgn peluh rinduku
Ingin kusajakan doa-doa dalam sabda-sabda para dewa
Aku adalah secangkir teh dalam dawan yg retak
Aku adalah arak resah dalam bhatinmu yg suci
Aku adalah candu di dalam bangir hidungmu yg mancung
Arjuna tanpa singgasana
Dalam tahta Dewi Kemuning Senja yg tertawa bahagia
Mengepakkan sayap2 asmara
Di balut doa-doa ratap sang dara
Insan sepertiku bagai Rahwana bermimpi indah di bukit derita
Dewi Shinta yg kupuja namun Sengsara yg di kirim para dewa
Seandainya Aku adalah Rama khan kubuat Ayogya seindah alam nirwana
Dalam pohon harapan
Kutitip ranting kering kelelahan
Di pucuk daun hijau ketulusanmu
Biarkanlah kelopakku layu sebelum bunga terkembang
Wahai Dewi Kemuning Senja
Ijinkanlah syairku bersabda di bukit lembayu merah
Jangan kau marah ketika sabdaku tak sejernih kicauan burung camar
Lihatlah peluh daraku berwarnah merah
Semerah amarahku menahan gejolak asmara buta
Jangan kau berbisik manja ketika gerimis cemburu menghujaniku
Selimutkanku dgn kehangatan tatapmu maupun tutur budimu yg manja
Jangan biarkan amrahku membakar singgasana kesabaran
Dewi Kemuning Senja
Aku bukan Arjuna yg perkasa
Bukan pula Sri Rama yg Bijaksana
Bukan pula Jaka Tarub yg mempesona
Aku adalah titisan Rahwana
Jelmaan para raksasa dan kutukan para dewa
Namun cintaku sejernih air telaga
Di padang surga para dewa bertutur sabda
Namun diriku mengalunkan doa-doa cinta
Dari pagi hingga malam menjelma
Dewi kemuning Senja
syairku adalah rindu dan doa
(Perjalanan spiritual)
Jaka Cendol,,, 08-01-2012
Dalam pohon harapan
Kutitip cabang dan ranting doa nan suci
Di pucuk daun hijau ketulusanmu
Jagalah kelopak bungaku dari kumbang kecemburuan
Smoga dirimu menemukan kebahagian
Kutitip seuntai doa kecil dlm iringan rukuk-mu
Maupun dalam sujudmu yg galau dlm keresahan menghapus dosa
Maafkan diriku yg tak mampu menjadi Arjuna
Sekiranya aku bunga ilalang yg terbiar dari tatapan mata insan
Maka biarkanlah resahmu singgah di pelataran kalbuku
Sehingga angan dan mimpiku tidak terasa kering
Seandainya Dewi Kemuning Senja menjadi baiduri di puncak lembayu
Ijinkanlah Lesmana ini memanah rembulan dgn sajak doa kecil;
Sehingga kepakkan doaku laksana bintang kejora yg berbinar terang
Lagi-lagi aku harus tersenyum ketika kuingin mengecup rindumu
Aku ingin memelukmu dgn peluh rinduku
Ingin kusajakan doa-doa dalam sabda-sabda para dewa
Aku adalah secangkir teh dalam dawan yg retak
Aku adalah arak resah dalam bhatinmu yg suci
Aku adalah candu di dalam bangir hidungmu yg mancung
Arjuna tanpa singgasana
Dalam tahta Dewi Kemuning Senja yg tertawa bahagia
Mengepakkan sayap2 asmara
Di balut doa-doa ratap sang dara
Insan sepertiku bagai Rahwana bermimpi indah di bukit derita
Dewi Shinta yg kupuja namun Sengsara yg di kirim para dewa
Seandainya Aku adalah Rama khan kubuat Ayogya seindah alam nirwana
Dalam pohon harapan
Kutitip ranting kering kelelahan
Di pucuk daun hijau ketulusanmu
Biarkanlah kelopakku layu sebelum bunga terkembang
Wahai Dewi Kemuning Senja
Ijinkanlah syairku bersabda di bukit lembayu merah
Jangan kau marah ketika sabdaku tak sejernih kicauan burung camar
Lihatlah peluh daraku berwarnah merah
Semerah amarahku menahan gejolak asmara buta
Jangan kau berbisik manja ketika gerimis cemburu menghujaniku
Selimutkanku dgn kehangatan tatapmu maupun tutur budimu yg manja
Jangan biarkan amrahku membakar singgasana kesabaran
Dewi Kemuning Senja
Aku bukan Arjuna yg perkasa
Bukan pula Sri Rama yg Bijaksana
Bukan pula Jaka Tarub yg mempesona
Aku adalah titisan Rahwana
Jelmaan para raksasa dan kutukan para dewa
Namun cintaku sejernih air telaga
Di padang surga para dewa bertutur sabda
Namun diriku mengalunkan doa-doa cinta
Dari pagi hingga malam menjelma
Dewi kemuning Senja
syairku adalah rindu dan doa
(Perjalanan spiritual)
Jaka Cendol,,, 08-01-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar