Frage-1
Di pembaringan rebah badan namun segar kahayalan
Sedikit kemauan namun besar impian
Jikalau usia muda begitu di hamburkan
Masa tua sengsara jangan disesalkan
"Pengantar Tidur"
Ilalang memang rumput yg liar
usang dan dianggap hina orang yg lalang
Terbakar atau hijau memang tak sedap dipandang
tapi kebau teramat riang digembalakan
Air tergenang sungguh membuat tak nyaman
bagi langkah2 kaki yang suka kebersihan
Bersih badan namun kotor kepribadian
mengerutu di utamakan sedang kritik dianggap ancaman
Cinta Terpasung
Dia yg menyanjung cinta kini terluka
Berharap kasih khan abadi
Sepanjang usia saling mengerti
Tuhan punya rencana
Tuhan yang maha perkasa
Cinta Tuhan anugerahnya surga
Cinta insan penuh duka dan lara
Jikalau rindu bermuara ikhlas
Jika cinta kerana Ilahi...
Rasa rindu dan sayang mendapat berkah
Rindu Masa Kecil
Jejaknya semakin menghilang jauh dan semakin sulit kutelusuri
Adakah dia mendendam ataukah dia tak perduli lagi.
Ah rindu dgn sajak-sajak canda yang dia kibaskan saat rona wajahku memerah
Mendinginkan dgn segelas senyumnya..
Siapa pemilik telaga hatiku....
Iman ataukah kesesatan..
Ah rasanya cuma hanya ingin tenggelam dalam kenangan masa lalu
Tak perduli waktu menyisir begitu cepat
Aku masih rindu dgn masa kanak-kanakku
Lenterah Pagi
Pagi telah mengkayu dirinya mengejar dan mendekat
Bersama lenterah surya yang segerah terbit naik
Pucuk ingatanku semakin melemah bersama desahan nafas yg terengal-engal
Aku titipkan sebatang candu mimpi bersama surya
Ketika tubuh ini sudah begitu lelah meneladani malam
Aku berselimut surya sebagai teman mimpiku,
Bukan rembulan bukan pula sang bintang.
Siapa yg menemaniku,,,,?
Frage-2
Rindu
Apa yg kupunya
Jgn kau rengut
Ktika ilalang enggan berbisik
Jangan kau usik
Rindu
Diamlah sesaat
Jgn bisikan kenagan
Ketika mentari mulai tebenam
By. Jaka Cendol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar